Diakah jawaban??


Senin, 12 maret 2012..
19.30..

Adzan isya menggema di setiap sudut penjuru pesantren yg Q tinggali…
Semua aktifitas terhenti..
Diam menikmati indahnya panggilan ilahi.. Tak terkecuali aktifitas yg terjadi dikamar asramaku.
Sesekali celoteh kecil masih terlontar dari teman- teman.
Tp tak ada yg bergegas untuk ke masjid… Hanya ada diam. Mungkin menikmati suara adzan yg mendayu dayu atau bahkan khusyuk mengingat kisah Lalu..
Adzan berakhir, tanpa dikomando suara suara yg tadi seperti terkunci mendadak seperti pasar yg penuh pembeli 🙂 . Yah begitulah suasana kamar asramaku yg indah.. Penuh canda penuh tawa penuh kebersamaan.
Kami sholat isya berjama’ah.. Dan seperti biasanya kami saling tunjuk untuk menjadi imam.. Tak ada yg mau.. Semua merasa belum pantas, dan semua mata memandang jahil ke arahku dg posisi siap menyerang. Seperti biasa.. Aku selalu saja kalah.. Dan aku juga yg berdiri menjadi imam…
5 menit berlalu, dzikir cinta mulai mengalir melalui hati masing masing. Saat semua telah selesai.. Kita menghabiskan waktu dg bercerita.. Bercanda dan apa saja yg bisa mengakrabkan kebersamaan kami..
Tiba tiba…
Datanglah seorang sahabat lama yang sudah ku anggap kakakku sendiri…
Ada debar yang datang tiba-tiba.. bukan pada sosok yang telah ku anggap kakak tersebut… tp pada sosok yang turut serta bersamanya. 
Dia tersenyum sambil memelukku dalam rindu… sambil berkata lirih… “dia ikut kesini loh… dia pengen ketemu “ aku tersenyum. Dari awal aku sudah tau kedatangannya lewat sms yang dia kirim beberapa waktu lalu.
Entah apa yang ada dalam pikiran ku saat itu… ada ingin tapi juga malu.. meski akhirnya kaki ku melangkah menuju dimana dia berada. Sesaat setelah sampai disana… tak jua ada keberanian untuk menemuinya. Meski saat itu aku datang tak sendiri.. tapi bersama kakak ku yang tadi. finaly meski dengan debar hati yang tak terkendali.. dengan rasa malu yang membuncah.. ku mantapkan hati melangkah menemuinya. Ini pertama kalinya aku melihat sosoknya secara nyata… secara utuh… maluuuuuuuuuuuuuuuuuu banget sebenarnya..( hmmm… lebih handsome aslinya dari pada fotonya hehehhe  :p ). Sesaat kita terjebak dalam diam.. sesekali terdengar nada ledekan dari beberapa teman yang turut duduk menemani kami berdua. Ada canggung yang tak terkira… bagaimana memulai pembicaraan jika masih ada sosok lain di antara kami??? Entah karna pengertian atau karna sudah ada yang mengomando.. satu persatu dari mereka pergi… meninggalkan kami berdua dalam diam. Sesekali ku curi pandang ke arahnya sambil tersenyum.. 
Entah dari sejak kapan.. pembicaraan mulai mengalir.. menyelusuri jejak jejak hatiku yang mulai tak menentu,,, sesekali ia tersenyum juga tertawa… dan aku tetap dalam posisi dudukku yang sebenarnya sudah amat sangat kesemutan hehehehe… tapi aku tetap tak berani merubah posisi… rasanya semua nya terkunci. Untunglah kakakku datang… ku ubah posisi dudukku… (ya allahh… lega lumayan gak semuten lagi hehehehe )
Kembali kakakku beranjak meninggalkan kami berdua… malam sudah mulai larut sebenarnya.. dibawah langit yang temaram dan sinar lampu yang terang pembicaraan terus mengalir… meski lebih banyak diamnya. Santri santri pun sudah selesai dari pengajiannya.. tak enak sebenarnya duduk didepan berdua meski dengan jarak yang berjauhan.. meski kakakku tetap mengawasiku dari kejauhan tapi tetap saja terasa tak enak. Kembali ku pandang wajahnya sekilas.. ada damai yang ku temukan dalam keteduhan hatinya…
Ya Allah…. inikah jawaban atas segala tanya ku ppada MU…????
Benarkah aku telah jatuh cinta pada sosoknya yang sederhana??? Benarkah ini cinta pada pandangan pertama ??? hehehhe… entahlah… hanya Allah yang tau… yang aku tahu… setelah malam itu… ada bayang bayang nya yang terus mengganggu… senyumnya yang terus menari nari dipelupuk mataku… ya Allahhh…. Ighfirly….
#hening dalam damai jiwa… pojok kamarku  (7.03)

Tinggalkan komentar